Monday, January 13, 2014
Pertanyaan
tersebut sudah pasti memliki jawaban “Belum Tentu”. Coba bayangkan saja 62,7 %
siswi SMP sudah pernah melakukan seks. Berari 3 dari 5 siswi SMP sudah tidak
perawan lagi. Education sex yang kurang dan pergaulan yang salah menjadi
penyebab utama dari pernyataan tersebut.
Education sex harus diajarkan sejak
dini. Pemberian education sex ini bukan berarti kita memberikan hal buruk
kepada anak – anak yang masih dibawah umur, justru dengan pemeberian education
sex ini kita memberikan contoh mana yang tidak baik dan harus dihindarkan.
Para siswi SMP yang sudah terjerumus
termasuk korban dari salah pergaulan. Mereka menjadi seperti itu akibat
lingkungan sekitarnya yang buruk. Ternyata yang membentuk sifat atau karakter
seseorang itu sebagian besar dari lingkungan sekitarnya. Bagi para remaja
seperti kita lingkungan sekolah sangat mempengaruhi pembentukan sifat atau
karakter kita. Kenapa? Karena sebagian besar waktu kita dihabiskan di sekolah
dan sebagian besar pikiran kita tertuju dengan apa yang ada di sekolah.
Memilih teman juga sangatlah penting
untuk tidak terjerumus kedalam pergaulan yang salah. Karena teman mendapatkan
sebagian besar waktu kita dibandingkan orang tua atau guru. Peran orang tua
sangat berguna disaat anak masih berusia dini dan masih belum mengetahui
apa-apa. Disaat beranjak remaja peran temanlah yang sangat berguna buat kita.
Pada saat SMA pengaruhnya teman
sangat mudah masuk ke dalam diri kita. Justru disinilah kewaspadaan harus
ditingkatkan lagi. Ternyata 21,4 % siswi SMA sudah pernah melakukan aborsi.
Betapa rendahnya kewaspadaan para remaja putri ini untuk menjaga harga dirinya.
Mereka yang melakukan aborsi tidak bisa
menerima apa yang terjadi dengan dirinya atas apa yang sudah dilakukannya.
Awalnya para remaja putri yang sudah
pernah melakukan seks awalnya mereka dipaksa untuk melakukannya. Biasanya
mereka mendapatkan ancaman untuk melakukan itu. Entah apa yang dirasakan oleh
mereka, sebagian ingin melakukannya lagi dan sebagian melaporkan kepada pihak
yang berwajib. Jika hal buruk sudah tejadi, hanya penyesalan saja yang dapat
merekan lakukan. Atas kejadian itu tidak ada yang salah dan harus
dipersalahkan, hanya perlu menginteropeksi diri dan meninglatkan kewaspadaan
terhadap kejahatan yang ada disekitar kita.
